Alasan di Balik Larangan Kampus untuk Ikut CPNS 2019
CPNS (Civil Service Recruitment) is a competition for job seekers in Indonesia to be able to qualify for permanent civil servant positions. However, this year there are several universities that are not allowed to take part in the CPNS 2019, which surprises many students. Up to this moment, the government has not provided the reasons why certain universities cannot participate in the CPNS 2019 program. Here are some reasons that have been circulating in the media:
1. Terkait Akreditasi
The first reason is often linked to university accreditation. Higher Education institutions that are not yet accredited from the National Accreditation Agency for Higher Education (BAN-PT) will not be able to participate in the CPNS 2019 program. BAN-PT conducted an assessment of the quality of education of various universities to set the degree of accreditation. Those who get a low-grade accreditation standard will encourage the university to improve education quality to enhance the academic standards of graduates. Improvements to education quality will increase the knowledge and capabilities of graduates, which leads to contributions to the development of society. With proper academic accreditation, the educational institution can guarantee the quality of its graduates to their future employers. One of the primary reasons for the ban is to maintain the standards and quality of the workforce who are accepted into CPNS positions.
In addition to monitoring the accreditation of education institutions, BAN-PT also provides accreditation results for the public of a particular university. The fact that some universities are not accredited will influence the perception of people, be it students, academics, executives and even policymakers, about the quality of education offered by the university. They will doubt the quality of the graduates of the university, including the credibility of the diploma they submit. As a result, the university's graduates will face difficulties in getting a job, let alone having a bright professional career. All universities should consider themselves part of a national education system, therefore it is the responsibility of every university to ensure education quality standards to internationally recognized benchmarks.
2. Kurang Siap dalam Implementasi Sistem Seleksi CPNS
The second reason leading to the banning of certain universities from participating in the CPNS 2019 program is their lack of readiness in implementing the online-based selection system. The government is applying new procedures and legal requirements for the administration of the selection process, which is intended to optimize the selection in various ways. Thus, through an online-based selection system, it will eliminate the possibility of human error, and speed up the processing of registration to announcement and results. The new system requires the university to update internal policies and procedures that regulate the administration of the selection process. The policy needs to contain the standard operating procedures (SOP) of making announcements, closing of the registration process, verification of participant data, formation of test locations, conducting tests, up to the announcement of results. If the university does not have prepared internal regulations that comply with the system requirements, it will hinder the selection process. As a result, the government is now focusing on those universities who have demonstrated a readiness for the new system and are capable to adapt to the new selection procedures.
3. Tak Informasi Tepat Waktu
Finally, another reason why universities have been banned from joining the CPNS 2019 program is due to a lack of proper communication from the university. Government policy nowadays is to attach more importance to transparency in the public administration to avoid malfeasance. It involves ensuring information transparency regarding the recruitment of civil servants, starting from opening registration to the publication of results. The government carried out this policy to ensure that the selection process was fair, transparent, and accountable. Universities that are banned from taking part in the CPNS 2019 program are those who have not provided timely and accurate information in relation to the implementation of the CPNS policy. The university is obliged to provide information about government policies that will apply to all staff members at the university. Information on government employment policy is essential for the university to ensure that every member of its staff can plan their career appropriately according to their needs and expectations.
In conclusion, every university needs to comply with and adapt to government policy changes to ensure excellent academic standards and quality services for their graduates who will compete in the global job market to prepare competent and skilled graduates.
Kampus Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang Tidak Diperbolehkan Ikut CPNS 2019
Jika kamu adalah lulusan dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia dan berencana mengikuti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 ini, kamu perlu tahu bahwa tidak semua kampus swasta di Indonesia diizinkan untuk mengikuti tes seleksi CPNS.
Ada beberapa kampus swasta yang tidak memiliki izin untuk ikut serta dalam seleksi CPNS ini. Berikut ini adalah daftar dari kampus swasta tersebut:
1. Universitas Pembangunan Panca Budi
Universitas Pembangunan Panca Budi merupakan salah satu universitas swasta di Indonesia yang tidak diizinkan untuk mengikuti seleksi CPNS tahun 2019. Universitas ini berlokasi di Kota Medan, Sumatera Utara. Meskipun tidak diperbolehkan ikut seleksi CPNS, universitas ini tetap dapat membantu para lulusannya dalam mencari pekerjaan di bidang lain.
2. Universitas Indonesia International
Sementara itu, Universitas Indonesia International yang terletak di Depok, Jawa Barat juga masuk kedalam daftar kampus yang tidak diizinkan untuk mengikuti seleksi CPNS tahun ini. Universitas ini telah memiliki banyak lulusan yang sukses di berbagai bidang karir global, hasil dari pendidikan internasional yang berkualitas dan berbasis riset serta pengembangan teknologi informasi yang handal.
Bagi kamu yang lulus dari universitas swasta lainnya, pastikan untuk mencari informasi terbaru tentang seleksi CPNS dan cari tahu apakah universitasmu diizinkan untuk mengikuti tes seleksi ini.
Daftar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang Terlarang Mengikuti Seleksi CPNS 2019
Sebelum melamar seleksi CPNS 2019, tentu kita harus memperhatikan beberapa hal seperti kampus yang bisa dan tidak ikut seleksi. Salah satu kampus yang tidak bisa ikut seleksi adalah Universitas Negeri Makassar (UNM).
Alasan mengapa UNM tidak bisa ikut seleksi CPNS 2019 adalah karena UNM telah melakukan penerimaan CPNS di tahun 2018 dengan jumlah yang memenuhi kebutuhan SDM di lingkungan kampus.
Hal yang sama juga berlaku di Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Makassar. UNHAS tidak bisa ikut seleksi CPNS 2019 karena telah melakukan penerimaan CPNS pada 2018 lalu.
Selain UNM dan UNHAS, terdapat juga Universitas Negeri Padang (UNP) yang tidak bisa ikut seleksi CPNS 2019. Hal ini disebabkan oleh kebijakan kampus yang tidak mengizinkan adanya penerimaan CPNS, baik itu dari instansi pemerintah maupun BUMN.
Menurut Surat Keputusan Rektor UNP no 1869/UNP-R/KEP-SR/2018 tentang Penghentian Sementara Penerimaan CPNS dan PTT di Lingkungan UNP, hal tersebut dilakukan karena adanya kebijakan pemerintah yang menyatakan untuk tidak melakukan penerimaan CPNS tahun 2019 kecuali dalam keadaan tertentu seperti guru dan kesehatan.
Di Jawa Tengah, Universitas Negeri Semarang (UNNES) juga termasuk dalam daftar kampus yang tidak bisa mengikuti seleksi CPNS 2019. Hal ini sesuai dengan Keputusan Rektor UNNES nomor 1394/UN36.17/KS/2018 tentang Penerimaan CPNS dan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada Lingkungan Universitas Negeri Semarang yang menyatakan bahwa UNNES tidak melaksanakan penerimaan CPNS dan guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada tahun ini.
Jadi, bagi kamu yang ingin melamar sebagai CPNS 2019 di kampus-kampus tersebut jangan terlalu berharap, karena keempat kampus tersebut tegas tidak mengizinkan adanya penerimaan CPNS di tahun 2019. Namun, jika kamu memang berminat untuk masuk ke kampus tersebut, kamu masih bisa mencoba melamar ke jalur non-CPNS seperti tenaga honorer atau mengikuti tes masuk ke jalur mandiri.
Dampak Larangan Ikut CPNS 2019 bagi Kampus dan Mahasiswa
Sejak awal penutupan pendaftaran CPNS pada tahun 2019, banyak kampus yang tidak dapat mengikuti seleksi CPNS. Ada beberapa alasan mengapa kampus tertentu harus dikecualikan dari seleksi CPNS. Berikut adalah dampak larangan ikut CPNS 2019 bagi kampus dan mahasiswa:
Gangguan SDM
Larangan ikut CPNS oleh kampus-kampus tertentu, tentunya akan sangat berdampak pada SDM atau Sumber Daya Manusia. Paling tidak, kampus kehilangan sejumlah sumber daya manusia yang berkualitas yang telah melengkapi pendidikan dan ilmu pengetahuan di kampus. Hal ini bersifat amat menyulitkan bagi pihak kampus yang sudah mempersiapkan tenaga terbaiknya, karena dengan adanya kebijakan baru ini, kampus itu harus mengganti tenaga kerja tersebut. Akibatnya, kampus tersebut akan kesulitan untuk dapat menjalankan program akademik serta riset demi kemajuan dunia pendidikan Indonesia secara umum.
Ketidakpastian Kontrak Kerja
Dampak lain dari larangan CPNS bagi kampus adalah ketidakpastian kontrak kerja. Kondisi ini sangat merugikan bagi kampus dan mahasiswa. Seorang tenaga pengajar biasanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan kajian akademik. Tentu saja, mereka tidak ingin berhenti begitu saja karena mereka tidak memiliki kesempatan mendapatkan kontrak kerja yang layak.
Pembatasan Anggaran
Suatu kampus biasanya sangat memerlukan anggaran yang besar untuk menjalankan aktivitasnya. Jika larangan CPNS diberlakukan pada kampus tertentu dan membuat lembaga pendidikan tersebut kehilangan sumber daya manusia berkualitas, maka akan terjadi pembatasan anggaran. Hal ini dapat berakibat pada kualitas pendidikan yang diberikan. Padahal pendidikan berkualitas sangat penting bagi masa depan bangsa.
Meningkatkan Harga Sewa Rumah
Terakhir, dampak larangan ikut CPNS 2019 bagi kampus dan mahasiswa terkait dengan harga sewa rumah. Dalam meningkatnya angka pengambilan rumah sewa, yang berdampak pada lonjakan harga sewa rumah yang berkaitan dengan pusat aktivitas kampus. Beberapa sekolah yang ini baru-baru ini mengambil kebijakan penghapusan undang-undang CPNS tidak bisa menampung semua lulusannya, sehingga lulusan harus pindah ke rumah sewa. Kenaikan harga sewa rumah dapat membuat mahasiswa yang baru saja keluar dari kampus kesulitan untuk menemukan tempat tinggal yang nyaman.
Kesimpulannya, dampak larangan CPNS bagi kampus dan mahasiswa tidak bisa diremehkan. Kampus-kampus terkenal akan sangat menderita karena kebijakan ini. Banyak dari mereka telah menginvestasikan waktu dan uang dalam merekrut staf atau fakultas, dan mempersiapkan diri untuk sebuah penerimaan CPNS, tapi harus terhambat oleh kebijakan baru ini. Sebagai respon, kampus-kampus berupaya untuk menyesuaikan anggaran mereka, dan menemukan cara untuk membuat penyediaan SDM serta pelatihan bagi tenaga kependidikan yang kreatif. Hal ini harus mencapai kesamaan baru yang mendukung kampus dalam pembangunan pendidikan yang berkualitas.
Prospek Karir Alternatif untuk Mahasiswa yang Tidak Berkesempatan Ikut CPNS 2019
Banyak mahasiswa yang belum berkesempatan mengikuti selectasi penerimaan CPNS 2019 dari kampus mereka. Namun, jangan khawatir, masih banyak alternatif karir yang bisa ditempuh untuk menjadi sukses di masa depan. Berikut ini adalah beberapa prospek karier alternatif yang bisa dilakukan oleh mahasiswa:
1. Mengikuti Program Magang
Mengikuti program magang selama masa kuliah adalah salah satu cara yang baik untuk memperoleh pengalaman kerja. Banyak perusahaan yang membuka kesempatan untuk mahasiswa untuk bergabung dan bekerja dengan mereka secara langsung. Selain mendapatkan pengalaman yang berharga, dengan mengikuti program magang, kita jadi mendapat kesempatan untuk membangun network yang berguna dalam karir kita nanti.
2. Menjadi Freelancer
Menjadi seorang freelancer adalah pilihan karir yang populer. Mahasiswa bisa menjadi seorang freelancer setelah kelas atau pada waktu senggang. Ada banyak website yang menyediakan pekerjaan untuk freelancer seperti Fiverr, Upwork, Elance dan Freelancer. Banyak pekerjaan yang tersedia, dari menulis konten hingga desain grafis, yang dapat membantu mahasiswa membuka peluang bisnis di masa depan.
3. Membuka Bisnis sendiri
Mahasiswa yang memiliki visi dan ide bisnis yang bagus bisa membuka bisnis sendiri. Karena mereka masih belajar, mereka dapat mencari bantuan dari mentor atau guru agar bisa membuat bisnis yang sukses. Dalam era teknologi, menjalankan bisnis sendiri jadi sangat mudah, karena banyak platform online yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk memudahkan bisnis mereka. Membuka bisnis sendiri melakukan banyak hal seperti mengembangkan keterampilan manajemen dan membangun kapabilitas sosial serta bisnis yang bermanfaat bagi masa depan.
4. Mengambil Course Online Gratis
Seiring perkembangan teknologi, banyak website memberikan kursus online gratis yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar keterampilan baru secara gratis dari rumah. Berbagai topik tersedia seperti pemrograman, desain grafis, bisnis, pemasaran digital dan banyak lagi. Course online ini dapat membantu mahasiswa memperoleh keterampilan baru, menambah wawasan dan masa depan karir mereka.
5. Meningkatkan kemampuan Bahasa Asing
Seiring dengan globalisasi, banyak perusahaan yang mencari karyawan yang mahir dalam bahasa asing seperti English, Jerman, Jepang, dan Cina. Oleh karena itu, meningkatkan kemampuan berbahasa asing akan sangat membantu dalam karier di masa depan. Ada banyak cara untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing seperti mengikuti kursus, berbicara dengan orang asing atau menonton film dengan subtitle bahasa asing.
Maka dari itu ada banyak sekali cara untuk meluangkan waktu bagi mahasiswa yang tidak berkesempatan mengikuti seleksi CPNS 2019. Bertambahnya pengalaman kerja, keterampilan, dan kemampuan bahasa asing akan banyak membantu dalam karir di masa depan. Itu lebih baik daripada hanya menunggu hingga pembukaan selectasi CPNS berikutnya dan terbuang percuma.